12 Oktober 2019
Hari tersebut merupakan hari yang spesial bagi Mahasiswa Semester 1 Program Studi Farmasi Polteka Mangunwijaya Semarang. Kami diberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang spesial pada hari itu. Moment ini akan menjadi moment yang tak terlupakan oleh saya, karena saya tak pernah tahu kapan kesempatan seperti ini akan datang kembali. Di hari itu kami melakukan kunjunngan sosial di Panti Wredha Omega yang berada di Jl. Rorojongrang, Semarang. Disana kami bertemu dengan sekitar 29 orang lansia yang beumur mayoritas diatas 60 tahun yang keadaannya cukup memprihatinkan.
Dalam kunjungan tersebut, kami pun berkenalan dengan oma-opa yang ada disana, merekapun membagikan sedikit pengalaman hidupnya kepada kami. Ketika kami sudah berkenalan dengan mereka, lantas kami pun menghibur mereka dengan bernyanyi bersama dan berdoa bersama agar mereka selalu diberi kesehatan dan semangat untuk menjalani hari kedepannya. Beberapa dari mereka hingga menitihkan air mata lantaran bahagia yang tiada tara ketika kami mengunjungi mereka. Dan hal ini membuat saya menjadi sangat tersentuh dan hanyut dalam emosi yang sama.
Senyum yang menyimpul indah di bibir mereka, membuat saya sangat bahagia ketika mendapat kesempatan ini. Mereka mengekspresikan segala kebahagiaan hingga membuat airmata tak sanggup terbendung lagi. Mereka menceritakan berbagai pengalaman indah mereka hingga pengalaman yang membuat mereka beruntung masih dapat bertahan hingga saat ini dan bertemu dengan kami. Meski tubuh mereka tidak mampu berfungsi dengan normal, namun saya masih merasakan semangan mereka.
Setelah
menjenguk Oma-Opa yang ada di Panti Wredha Omega , saya jadi teringat dengan
kedua orang tua dan nenek saya karena kebanyakan dari mereka seumuran dengan
nenek saya. Saya terenyuh ketika beberapa dari oma-opa yang mulai patah
semangat karena penyakit yang diderita oleh mereka. Penyakit yang di derita
mereka tidak sepenuhnya berasal karena gaya hidup mereka yang salah, tetapi ada
juga yang karena kecelakaan. Mereka disana senantiasa bersemangat dalam menjalani pengobatan,
tak hanya pengobatan secara medis namun juga rohani. Jiwa mereka dibersihkan
lewat doa, semangat mereka ditumbuhkan lewat doa. Banyak diantara mereka yang
bersemangat melanjutkan hidup meski tak seperti dulu, namun masih ada yang
merasa rendah diri karena kekurangan yang ada pada mereka. Ketika saya dan teman saya
bertemu dengan salah seorang bapak, beliau baru satu tahun tinggal disana, ketika kami
menghampiri beliau, beliau berkata “saya sudah cacat, sudah tidak ada yang mau
mengenali saya lagi”. Hal ini membuat kami merasa sedih, padahal disana mereka
sudah di fasilitasi sudah di bimbing dengan pengurus panti. Namun, hal ini
belum bisa menyembuhkan rasa trauma yang ada pada bapak tersebut. Dari kegiatan
ini saya menjadi lebih semangat dan lebih menghargai hidup. Mereka yang
terdapat kekurangan saja mampu melampauinya, apalagi saya yang masih muda masih
diberikan kepercayaan tubuh yang lengkap. Saya sendiri merasa malu dengan
mereka, dimana mereka selalu menyertakan Tuhan dalam segala sesuatunya.
Sedangkan, saya terkadang masih lupa untuk bersyukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan perlindungan kemanapun saya pergi, menyiapkan segala hal baik
disetiap saya patah semangat.
Saya
sangat berterimakasih dengan kegiatan ini, karena saya menjadi lebih mengerti
apa saja yang di lakukan di Panti Wredha. Saya juga merasa bangga ketika
diberikan kepercayaan untuk dapat menghibur mereka, melihat senyum yang cerah
dengan segala keterbatasan mereka sudah membuat hati saya bahagia. Berbagi
kebahagian dengan sesama tak perlu memandang siapapun orang itu dan apapun
agamanya, berbagi adalah ketika kita mampu memberikan sedikit yang kita miliki
yang dapat memberikan manfaat kepada orang yang kita kasihi meskipun hanya
dalam bentuk dukungan dan semangat. Saya juga mendapat pengalaman dari para
Lansia yang dirawat disana. Mereka tak pernah patah semangat, mereka yakin
Tuhan dapat menyembuhkan mereka, mereka yakin Tuhan dapat menjadi pelipur lara
mereka. Setiap sakit yang mereka rasakan, mereka anggap ini merupakan bentuk
kasih Tuhan kepada mereka. Mereka pun senantiasa menerimanya dengan suka cita.
Meski ada beberapa yang patah semangat karena sakit yang mereka derita,
setidaknya mereka sudah mau untuk bertahan hingga saat ini. Saya percaya
dibalik yang mereka ucapkan tersebut pasti ada sedikit harapan mereka untuk
bisa diterima lagi di lingkungan mereka, di keluarga dan teman-teman mereka.
Hanya saja ia menutupinya karena merasa dirinya belum pantas untuk bisa dikenal
seperti dulu kala dengan keadaan yang seperti itu.
Pesan / Saran :
Berdasarkan
informasi yang diberikan dari pengurus Panti Wredha Omega para lansia sangat
bahagia apabila ada orang yang berkunjung di sana. Dengan kedatangan kita dapat
menumbuhkan semangat bagi mereka dan meyakinkan mereka bahwa masih banyak yang
menyayangi mereka.
Saya
berharap akan ada banyak orang yang mau untuk mengunjungi mereka, sehingga
mereka dapat merasakan hangatnya kebersamaan seperti dalam keluarga sendiri.
Dan untuk keluarga dari para lansia saya berharap mereka dapat lebih sering
mengunjungi mereka, supaya mereka pun dapat percaya diri dan tetap bersemangat.
Sayangilah keluarga kalian selagi masih ada, jadilah rumah buat mereka
sebagaimana mereka memperlakukanmu ketika kau belum bisa apa-apa.
Komentar
Posting Komentar